Kampar, Harimaupagi.com – Pasca di bukanya pintu pelimpahan PLTA Koto Panjang setinggi 5 X 110 Cm, menimbulkan dampak terhadap aliran sungai Kampar hingga meluap dan mengakibatkan beberapa desa terendam banjir. Salah satunya desa Tanjung Balam kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar. Hingga hari ini Kamis (21/12/2024) debit air semakin tinggi hingga merendam pemukiman rumah warga.
Kades Tanjung Balam Halim Hanafiah S.IP bersama Bhabinkamtibmas Tanjung Balam Bripka Abdi Gunawan Lubis S.H berserta Staf Kasi Kesejahteraan Desa Febri Padana S.IP dan di bantu aparat pemerintahan desa Tanjung Balam, melakukan sidak turun langsung ke tempat pemukiman warga yang terkena banjir di Dusun-I, II, dan III.
Tampak debit air semakin naik, dan air sudah mulai memasuki rumah rumah warga. Di imbau kepada seluruh warga agar berhati hati dan terus memantau ketinggian air. Cobalah berbenah dan menyelamatkan perlengkapan dan perabotan rumah tangga,” ucap Halim
Saat ini di desa Tanjung Balam saat ini lumpuh, dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari. Kendaraan sementara ini memakai perahu perahu warga atau Kendaraan yang tinggi untuk menyelamatkan perabot atau perlengkapan rumah tangga untuk mencapai tempat tempat yang di tuju.
Harapan kami untuk saat ini, Pj. Bupati Kampar, Kalaksa BNPB, Forkopimcam Siak Hulu dan juga para Donatur dapat segara membantu kami warga desa Tanjung Balam yang benar benar membutuhkan uluran tangan, karena sebagian warga masih di rumahnya masing masing untuk menyelamatkan perlengkapan dan perabotannya,” ucap Halim
Kapolsek Siak Hulu AKP Asdisyah Mursyid melalui Bhabinkamtibmas desa Tanjung Balam Bripka Abdi Gunawan Lubis S.H mengimbau kepada seluruh warga harus berhati hati, terutama anak anak jangan di biarkan bermain dan berenang renang. Mari kita saling menjaga keluarga masing masing agar tidak menimbulkan bencana yang lain,” ujar Bripka Abdi Gunawan Lubis S.H
Dalam situasi dan kondisi banjir begini, kita juga tingkatkan Kamtibmas. Mari kita saling berhati hati dan menjaga rumah masing masing yang belum terlalu kena terdampak banjir agar tetap terjaga keamanannya. Cobalah terus memberikan informasi informasi kepada Bhabinkamtibmas, agar bisa segera cepat di tindak lanjuti.” kata Bripka Abdi Gunawan Lubis S.H
Informasinya Desa Tanjung Balam pada Tahun 2015 pernah mengalami banjir, tapi tida separah Tahun 2019. Kita tetap panjatkan Doa kepada Allah SWT agar Tahun 2023 ini tidak separah di Tahun 2019. Sepertinya musibah banjir ini 4 Tahun sekali. Saat ini warga mengungsi sebanyak 54b jiwa dan masih bertahan di rumah 739 jiwa. (MO/HMP/SM)
