Pekanbaru, Harimaupagi.com – Dari laporan pengaduan saudara akmaluddin tgl 13 nopember 2023 di polsek bukit raya mengenai hilangnya nama akmaluddin dlm surat keterangan ahli waris yang dibuat oleh saudara Zulfikar, saat itu saudara akmaluddin mengkonfirmasi masalah ini melalui Kasi Pem kelurahan warman dan Kasi Pem kecamatan Hendra keduanya membenarkan bahwa nama saudara akmaluddin telah di hilangkan oleh saudara saudaranya sebagai salah satu ahli waris yang sah dari almarhum agustian jamil dan abasiah yang telah meninggal pada bulan February tahun 2022 silam .
Dalam hal ini Yanson fitri dan Akmaluddin adalah anak ke 5 dan anak pertama dari pasangan agustian jamil dan abasiah, karena itu yanson fitri berniat untuk mengkosultasikan ini melalui kantor kepolisian setempat yang terdekat adalah Polsek Bukit Raya.
Dari pengungkapan ini bermula dari surat kuasa notaris ke akmaluddin tanggal 29 juli 2016 batal akibat dari meninggalnya kedua orang tua pada February 2022 lalu, yang mana kuasa itu di gunakan untuk mengelola sebidang tanah untuk perumahan subsidi sebanyak 60 persil yang terletak di jalan kijang putih garuda sakti kilometer 7 yang luas tanahnya lebih kurang satu hektar yang di Kelola berdua dengan saudara yanson fitri terancam macet di awal 2018 dan covit ditahun 2020 hingga 2023 Kembali di usahakan melalui konsorsium teman teman yang membantu dana agar proyek perumahan itu berjalan Kembali.
Setelah laporan berjalan di Polsek Bukit Raya penyidik adalah saudara Rio menurutnya ini belum tentu pidana makanya laporan saya buatkan dumasan terlebih dahulu dan setelah desakan ahirnya mereka yang 4 orang ini di panggil untuk diperiksa di polsek bukit raya yaitu Zulfikar sebagai penerima kuasa dan sekaligus yang mengurus surat ini ke kelurahan dan kecamatan.
Rahmidayuni, rosadi, dan terahir kamelia dari hasil mediasi mereka bersedia menandatangani hingga ke notaris untuk proses turun waris dan tanda tangan surat kuasa akan tetapi hingga surat perdamaian dibuat semua tidak pernah terealisasi hingga berita ini di Onlinekan.
mereka sangat sulit di temui dan tidak mau di ajak berunding apa lagi yang harus jadi kendala, karena sauadara akmaluddin dan yanson fitri sudah mengalami kerugian atas pengeolaan atas tanah tersebut hingga ratusan juta rupiah dari mulai pembuatan izin membangun untuk perumahan bersubsidi hingga rumah contoh dan land clering serta pembentukan tanah.
Dalam hal ini penyidik yang sudah di ceritakan Panjang lebar atas kejadian tersebut, menyebutkan ini hannya perdata dan bukan perkara pidana sepertinya penyidik Rio patut di duga bermain pada managemen konplik entah apa targetnya untuk konplik yang sedang berjalan diantara mereka abang beradik ini, padahal dari pantauan Awak Media konplik ini hanya karena kebutuhan akan surat keterangan ahli waris secara administrasi di BPN serta kuasa ahli waris untuk pemecahan sertifikat agar lokasi perumahan tersebut bisa di jual, dan pelapor punya posisi tawar pada di hilangkannya nama pelapor pada surat keterangan ahli waris yang sudah dibuat bulan April 2022 yang di gunakan untuk membagi peninggalan orang tua yang di simpang 3 Sungai Mintan serta tabungan orang tua yang ada di BTPN dan Taspen.
Akan tetapi penyidik terus memnggali informasi mengenai pelapor yang katanya ingin menguasai harta warisan orang tua serta bersikap kasar kepada orang adik adiknya dan pernahmemukul sehingga membuat pelapor sangat tidak bisa menerima sikap penyidik yang sangat tidak profesional dalam menyidik dan berusaha mencari cari kelemahan pelapor yang nota bene sangat dirugikan dalam hal ini Bersama laporan media ini penulis menghimbau kepada pihak kepolisian dari jajaran Polresta dan Kapolda Riau untuk bisa memberikan atensi dalam kasus ini. (MO/HMP/RLS/SM)
Penulis : Ade
