Harimaupagi.com, Kampar – Dua Abang beradik bernama Pindo Reh Tanjung Bangun (12) dan Adiknya bernama Nopita Delphi Bangun (10) yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ini masih berjuang hidup untuk mencari sesuap nasi agar bisa bertahan hidup untuk mencukupi kebutuhan keluarga, demi membantu ibunya dan adiknya yang masih kecil di rumah.
Pindo namanya, saat dipanggil melewati rumah kediaman Pemimpin Redaksi Media Online Harimaupagi.com. Senin (16/10/2023) sekira pukul 20.30 Wib.” Sudah sering saya melihat kalian berdua melintas di depan rumah, tapi baru kali ini saya panggil kalian berdua ke rumah,” ucap S. Manalu
Pengakuan Pindo dan Adiknya Nopita bahwa bapaknya sudah lama meninggal (Almarhum) jadi mereka berdua membantu ibunya mencari nafkah dengan mencari kara kara (barang bekas). Ternyata mereka berdua masih bersekolah, Pindo masih duduk di bangku kelas 6 dan Nopita masih di bangku kelas 4 di salah satu SD di Desa Pandau Jaya kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar.
“Jangan di kasih tahu ya pak nanti saya malu sama teman teman sekolah,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Jangan Takut anakku, bapak akan bantu kalian apapun kekurangan kalian bapak akan bantu.” Ini sudah larut malam kalian baru pulang cari kara kara (barang bekas), kapan lagi kalian bisa belajar di rumah padahal ini sudah malam hari,” Coba Bapak lihat berapalah yang kalian dapat mencari kara kara malam ini, bapak taksir kalau di timbang paling paling Rp. 5 Ribu,” ucap S. Manalu sembari memberi uang untuk jajan dan bontot beberapa kilogram beras untuk di rumah.
Sangat miris kehidupan Pindo dan Nopita, anak sekecil ini berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan mereka tidak lagi memikirkan untuk belajar di rumahnya, hanya karena butuh sesuap nasi. Mari kita ambil kesimpulan, dimanakah hati nurani pihak pemerintah sekarang ini. Masih banyak masyarakat yang kurang mampu harus kita bantu.
S. Manalu memaparkan, mungkin kurangnya perhatian dari para pihak RT/RW/Kadus dan Kades setempat untuk turun langsung ke warganya, akhirnya warga tersebut kurang di perhatikan. Mungkin saja mereka belum jelas kehidupan dan identitasnya. Tapi alangkah baiknya pihak aparat pemerintah bisa memperhatikan dan siapapun mereka. Yang jelas mereka anak anak generasi Bangsa, dan penerus bangsa untuk memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” paparnya.